MAROKO – Pelajar Indonesia yang tinggal di Kota Fes, Maroko, menunjukkan komitmen mereka terhadap demokrasi dengan berbondong-bondong mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Ibu Kota Rabat pada Minggu, 11 Februari 2024. Mereka menyewa bus untuk menempuh perjalanan sekitar empat jam atau sekitar 201,5 kilometer agar dapat memberikan hak suaranya dalam Pemilihan Umum 2024.
Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Rabat, Yusuf Muhtadi, menjelaskan bahwa di Maroko, TPS hanya satu, yang berlokasi di KBRI Indonesia, Rabat, dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 288 orang. Namun, ada juga tiga Kotak Suara Keliling (KSK) di Mauritania, kota Oujda, dan kota Casablanca. Total DPTLN di Maroko adalah 322 orang, dengan tambahan 96 orang DPTbLN, sehingga total pemilih mencapai 419 orang.
Yusuf menegaskan bahwa 80 persen dari total pemilih adalah pelajar, yang tersebar di berbagai kota di Maroko, seperti Fes, Marakech, Tanger, dan Tetouan. Kota-kota tersebut berjarak jauh dari Rabat, sehingga para pemilih harus menempuh perjalanan panjang menggunakan bus atau kereta.
Kota Fes, salah satu kota dengan jumlah pelajar Indonesia yang signifikan, mengambil inisiatif untuk menyewa bus dengan kapasitas 50 kursi agar memudahkan para pemilih dan mencegah absennya warga Indonesia pada hari pemungutan suara.
“Pencoblosan Pemilu 2024 di Maroko dilakukan pada hari libur untuk meminimalisir angka golput,” kata Sutarwindargo, Pensosbud KBRI Rabat. “Menggunakan hak suara pada Pemilu ini adalah langkah kita untuk membangun demokrasi di Indonesia menjadi lebih baik lagi.”
Inisiatif pelajar Indonesia di Kota Fes ini mencerminkan semangat partisipasi dalam proses demokrasi, serta komitmen untuk menjaga dan memperkuat proses pemilihan umum di negara mereka.
(FZ/011)