KLATEN -Warga Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, awalnya menolak uang ganti rugi (UGR) dari proyek tol Jogja-Solo. Namun, berangsur-angsur mereka mulai mencairkan uang mereka, dengan total dana yang telah dicairkan mencapai lebih dari Rp 1,7 miliar. Informasi ini disampaikan oleh Humas Pengadilan Negeri Kelas IA Klaten, Rudi Ananta Wijaya, pada Selasa (13/2/2024).
Menurut Rudi, beberapa warga Desa Pepe telah melakukan pencairan UGR pada tanggal 30 Januari dan 7 Februari 2024. UGR yang dicairkan merupakan titipan atau konsinyasi tahun 2022 dan 2023. Besarnya UGR bervariasi, dan dana tersebut telah dicairkan tanpa potongan, sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Saat ini, masih terdapat 11 UGR yang tersisa dan belum diambil oleh warga. Pengadilan mengimbau agar warga segera mengambil hak mereka dan menjamin pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Terkait pencairan UGR, terdapat tiga warga Desa Pepe yang melakukan pencairan untuk dua bidang tanah. Besaran dana yang dicairkan masing-masing adalah Rp 569.719.700, Rp 543.938.600, Rp 563.505.600, dan Rp 88.249.700. Meskipun demikian, masih ada dua warga Desa Pepe yang belum mengambil UGR mereka.
Sebelumnya, terdapat 13 bidang tanah di Desa Pepe yang UGR-nya dititipkan di pengadilan karena pemiliknya menolak besaran UGR sebesar total Rp 9,3 miliar. Namun, upaya gugatan mereka telah ditolak oleh Mahkamah Agung pada tahun 2022.
Ketua Pengadilan Negeri Kelas IA Klaten, Tuty Budhi Utami, menjelaskan bahwa perkara permohonan konsinyasi UGR tol Jogja-Solo telah diputuskan sekitar tiga bulan lalu. Oleh karena itu, masyarakat tinggal mengambil uang tersebut, yang telah dititipkan di Bank Tabungan Negara (BTN) dengan kerjasama pengadilan.
Tuty menegaskan bahwa meskipun uang tersebut dititipkan di bank, tidak ada bunga atau pengurangan yang diberlakukan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat dapat mengambil UGR mereka tanpa ada potongan apapun.
Dengan demikian, pencairan UGR proyek tol Jogja-Solo di Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, menjadi sorotan, menandakan tahap penyelesaian yang signifikan dalam proses tersebut.
(A/08)