Perbaikan Kinerja Perdagangan China , Kabar Baik Bagi Jokowi?

BITVonline.com - Kamis, 09 Mei 2024 09:05 WIB

CHINA -Pelemahan ekonomi China selama beberapa waktu terakhir telah menimbulkan kekhawatiran bagi beberapa negara mitra dagang utamanya, termasuk Indonesia. Namun, pada bulan lalu, atau April 2024, terjadi perbaikan kinerja perdagangan China yang menjanjikan, yang seharusnya menjadi kabar baik bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut laporan South China Morning Post, kinerja neraca ekspor-impor China pada bulan tersebut melampaui ekspektasi. Ekspor China naik 1,5% secara tahunan menjadi US$ 292,5 miliar, sementara pada Maret 2024 mengalami kontraksi sebesar 7,5%. Sementara itu, impor China tumbuh kuat dengan pertumbuhan mencapai 8,4% secara tahunan, melampaui kontraksi sebesar 1,9% pada bulan sebelumnya.

Dengan pencapaian tersebut, neraca perdagangan China pada April 2024 mencatat surplus yang membesar menjadi US$ 72,4 miliar, naik dari posisi Maret 2024 yang hanya sebesar US$ 58,6 miliar. Ini menunjukkan adanya pemulihan yang signifikan dalam kinerja perdagangan China.

Larry Hu, kepala ekonom China di Macquarie Capital, mengungkapkan bahwa ekonomi China didorong oleh kinerja perdagangan yang membaik, terutama dengan adanya kebangkitan ekonomi luar negeri, khususnya dari Amerika Serikat. Meningkatnya permintaan global memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi, dengan Beijing menjadikan ekspor sebagai lindung nilai terhadap hambatan-hambatan domestik, termasuk perlambatan sektor properti dan pengeluaran rumah tangga yang rendah.

Gary Ng, ekonom senior di Natixis Hong Kong, mengomentari bahwa ekspor akan menjadi pendorong kuat bagi pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2024. Hal ini sejalan dengan proyeksi banyak pihak, termasuk OECD dan IMF, yang memperkirakan pertumbuhan perdagangan global akan meningkat secara signifikan pada tahun ini dan tahun-tahun mendatang.

Meskipun ekspor China mengalami penurunan tahun lalu akibat perlambatan permintaan luar negeri, prospek kinerja perdagangan global saat ini menjanjikan. OECD memproyeksikan pertumbuhan perdagangan barang dan jasa global dapat mencapai 2,3% tahun ini dan 3,3% pada 2025, sementara IMF memperkirakan pertumbuhan volume perdagangan global akan mencapai 3% pada 2024 dan 3,3% pada 2025.

Larry Hu juga menegaskan bahwa ekspor China akan terus meningkat seiring pulihnya permintaan global, dan semakin banyaknya barang China yang menjadi kompetitif di pasar internasional.

Peningkatan kinerja perdagangan China pada April 2024 memberikan sinyal positif bagi perekonomian global, termasuk bagi Indonesia. Meskipun tantangan ekonomi masih ada, pemulihan yang terjadi di China menunjukkan bahwa ada harapan untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di masa mendatang.

(N/014)

Editor
:
Sumber
:

Tag:

Berita Terkait

Nasional

Pemulihan Cepat Jalan Nasional: Alat Berat Dikerahkan Usai Banjir Sumbar

Nasional

Dampak Banjir Meluas, Doli Kurnia Usulkan Status Bencana Nasional di Sumatera

Nasional

Geger Mayat Wanita Ditemukan di Jalanan Gunung Putri Bogor, Polisi Lakukan Penyelidikan

Nasional

Rais Syuriyah PBNU: Keputusan Rapat Pleno Sah dan Wajib Dilaksanakan

Nasional

Pemulihan Pascabencana: Akses Kuala Simpang Kembali Lancar, Distribusi Air Bersih Dimulai

Nasional

Kemenag Catat Sejarah, Rayakan Natal Bersama Ribuan Jemaat