BITVONLINE.COM -Dunia usaha dan industri di Indonesia semakin terancam dengan maraknya premanisme yang berkedok organisasi masyarakat (ormas).
Praktik pemalakan hingga intimidasi oleh oknum-oknum preman yang mengatasnamakan ormas sudah menjadi masalah besar yang menggerogoti dunia usaha Tanah Air selama bertahun-tahun.
Aksi premanisme ini tidak hanya meresahkan pengusaha lokal, tetapi juga mengancam minat investasi asing.
Ketidakpastian hukum dan adanya bekingan dari oknum aparat menjadi faktor utama mengapa premanisme terus berkembang di Indonesia.
Praktik ini berdampak pada iklim investasi yang semakin buruk dan menyebabkan pengusaha berpikir dua kali sebelum berinvestasi di Indonesia.
Pernyataan Pengusaha:
Edi Rivai, Direktur Legal, External Affairs, dan Circular Economy PT Chandra Asri Petrochemical, mengungkapkan bahwa yang dibutuhkan dunia usaha adalah kepastian hukum agar kegiatan produksi tidak terganggu.
"Yang kami butuhkan adalah kepastian hukum dan kepastian dalam menjalankan usaha," ujarnya dalam sebuah diskusi, Minggu (16/3/2025).
Modus Ormas Preman Gerogoti Dunia Usaha:
Di berbagai daerah, ormas preman telah mengganggu operasional industri. Salah satu contoh konkret adalah pabrik-pabrik minyak goreng yang sering menjadi target pemalakan.
Pengusaha sudah menganggap tindakan premanisme ini sebagai sesuatu yang biasa dan lebih memilih untuk melayani mereka daripada mengambil risiko gangguan pada usaha mereka.