BOGOR – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyatakan pihaknya akan segera melaksanakan rapid test terhadap program Makanan Bergizi Gratis (MBG), sebagai langkah evaluasi menyeluruh atas implementasi program prioritas nasional tersebut.
Pernyataan itu disampaikan Dadan usai memimpin konsolidasi regional di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, pada Senin (13/10/2025).
"Rapid test akan segera kami laksanakan. Kami sudah edarkan nomor-nomor vendor yang bisa menjual rapid test," ujar Dadan kepada wartawan.
Baca Juga: TNI AD Perkuat Ketahanan Pangan, 34 Personel Ikuti Pelatihan Bergizi di Singapura Menurutnya, uji coba telah dilakukan sebelumnya pada 10 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Dalam waktu dekat, pengadaan rapid test akan dilakukan secara serentak oleh BGN bekerja sama dengan penyedia resmi.
"Minggu ini ada pengadaan yang dilakukan oleh Badan Gizi secara serempak. Kami akan memesan kepada vendor. Kami siapkan sekitar 10–15 vendor yang sudah siap. Masing-masing SPPG akan diberikan rapid test tersebut," jelas Dadan.
Dadan mengungkapkan bahwa langkah evaluatif ini merupakan arahan langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto yang meminta agar kualitas dan efektivitas program MBG terus dikawal secara ketat.
"Ini adalah bagian dari arahan Presiden, agar setiap tahap implementasi program MBG bisa dievaluasi dengan metode yang cepat dan akurat," katanya.
Sebagai bentuk pendampingan teknis, BGN juga akan mengerahkan sekitar 5.000 juru masak profesional yang tergabung dalam International Chef Association.
Para chef ini akan bertugas di seluruh satuan pelayanan selama lima hari penuh.
"Kami tugaskan 5.000 juru masak profesional untuk mendampingi seluruh SPPG selama lima hari. Mereka akan menyiapkan hasil masakan dan mengirimkannya untuk dikontrol oleh ahli masak profesional dan terlatih," tutup Dadan.
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan meningkatkan asupan gizi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah dan kelompok rentan.