JAKARTA – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani baru-baru ini mengungkapkan detail mengejutkan terkait sindikat judi online yang beroperasi dari luar negeri. Dalam pernyataannya, Benny menyebutkan bahwa sekitar 80 ribu pekerja migran Indonesia (PMI) terlibat dalam jaringan judi online yang dikendalikan oleh sosok misterius berinisial ‘T’. Pernyataan tersebut disampaikan saat Benny memenuhi panggilan penyidik di Gedung Bareskrim Polri pada Senin, 29 Juli 2024.
Benny Rhamdani mengungkapkan bahwa T, yang diyakini beroperasi dari Kamboja, memiliki kontrol yang signifikan terhadap jaringan judi online di Indonesia. Meski Benny tidak merinci lebih lanjut tentang identitas atau lokasi pasti dari sosok T, ia menekankan bahwa sindikat ini memanfaatkan banyak pekerja migran Indonesia sebagai bagian dari operasinya. “Banyak pekerja migran terkait T,” ujar Benny kepada wartawan saat tiba di Gedung Bareskrim.
Menurut Benny, ada sekitar 80 ribu WNI yang saat ini bekerja di Kamboja, dan sebagian besar dari mereka diduga terlibat dalam sindikat judi online yang beroperasi secara ilegal. Namun, Benny menghindari memberikan rincian spesifik mengenai lokasi operasional T atau sifat pasti dari kegiatan judi online tersebut. “Hampir 80 ribu orang WNI di sana (Kamboja),” lanjutnya.
Tiba di Bareskrim sekitar pukul 14.15 WIB, Benny mengenakan jaket biru gelap dan tampak tenang meskipun situasinya cukup menegangkan. Kedatangannya ke Bareskrim adalah bagian dari proses penyelidikan oleh Dittipidum Bareskrim Polri terkait pengungkapan sindikat judi online. Benny sebelumnya mengungkapkan keprihatinan tentang kejahatan yang menimpa pekerja migran, termasuk judi online, saat acara Pengukuhan Kawan Pekerja Migran Indonesia (Kawan PMI) Wilayah Provinsi Sumatera Utara di Medan pada 23 Juli 2024.
Dalam pengukuhan tersebut, Benny mengungkapkan bahwa Kamboja selama ini dikenal sebagai “surga” bagi pelaku judi dan penipuan online. Menurutnya, sosok berinisial T adalah aktor utama di balik maraknya praktik ilegal ini.
(N/014)