SUMUT -Kejadian penendangan yang dilakukan oleh seorang oknum pelatih renang terhadap seorang guru olahraga di Sabty Garden, Jalan Diponegoro, Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, mendapat kecaman keras dari Ketua Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia (Isori) Asahan, Taufik. Perbuatan tersebut disoroti karena dilakukan di hadapan anak-anak yang sedang dilatih oleh kedua pelatih tersebut.
“Dalam Isori Asahan, kami mengutuk keras tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum pelatih renang ini,” ujar Taufik dalam pernyataannya pada Senin (5/8/2024).
Insiden yang terjadi pada Jumat (2/8/2024) lalu melibatkan korban yang merupakan seorang guru olahraga yang dianiaya oleh oknum pelatih renang tersebut. Taufik menyatakan keprihatinannya atas kejadian ini dan mengklaim bahwa korban saat ini sedang menjalani perawatan intensif setelah menjalani visum.
“Kami akan terus mengawal laporan ini hingga proses hukum di Polres Asahan selesai. Tindakan kekerasan semacam ini sangat tidak pantas dilakukan, apalagi di depan anak-anak yang sedang dilatih,” tambahnya.
Isori Asahan juga meminta kepada Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) untuk segera mencabut lisensi pelatih renang yang terlibat dalam insiden ini. Menurut Taufik, tindakan tersebut menunjukkan ketidakprofesionalan yang serius dari seorang pelatih olahraga.
“Pelatih renang yang melakukan kekerasan terhadap seorang wanita, notabene seorang guru olahraga, tidak layak lagi untuk melatih anak-anak. Etika dan moral adalah hal yang seharusnya diterapkan oleh seorang pendidik,” tegas Taufik.
Isori Asahan mengingatkan bahwa integritas seorang pelatih tidak hanya ditentukan oleh kemampuan teknisnya dalam melatih, tetapi juga oleh sikap dan perilaku yang harus menjadi contoh bagi anak didiknya. Dalam hal ini, Isori Asahan berharap langkah tegas dari PRSI untuk mencabut lisensi pelatih tersebut sebagai bentuk tanggapan serius terhadap pelanggaran etika dan moral yang dilakukan.
(N/014)