Vatikam – Paus Fransiskus menerima Presiden Palestina Mahmud Abbas pada Kamis, 12 Desember 2024, dalam sebuah audiensi pribadi yang berlangsung selama setengah jam di Vatikan. Pertemuan tersebut fokus membahas situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza, yang telah menjadi fokus perhatian internasional sejak eskalasi konflik antara Israel dan Hamas pada Oktober 2023.
Menurut pernyataan resmi Vatikan, pertemuan ini membahas beberapa isu penting terkait konflik, termasuk peran Gereja Katolik dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza, serta seruan Paus untuk gencatan senjata segera. Paus Fransiskus dan Abbas juga menegaskan pentingnya pembebasan semua sandera yang ditahan di kedua belah pihak, serta komitmen untuk mencari solusi damai melalui dialog dan diplomasi, yang menjadi fondasi dari solusi dua negara.
Setelah audiensi dengan Paus, Presiden Abbas melanjutkan diskusi dengan Sekretaris Negara Vatikan, Kardinal Pietro Parolin, dan Menteri Luar Negeri Vatikan, Paul Richard Gallagher. Pembicaraan mereka lebih lanjut mencakup berbagai upaya untuk meredakan ketegangan di Gaza dan mengakhiri siklus kekerasan yang telah berlangsung bertahun-tahun.Pertemuan ini datang beberapa hari setelah foto Paus Fransiskus yang sedang berdoa di depan palungan kelahiran Yesus di Vatikan tersebar di media. Dalam foto tersebut, kain keffiyeh hitam putih, simbol perjuangan Palestina, tampak menutupi palungan bayi Yesus. Kejadian ini memicu reaksi dari Kedutaan Besar Israel untuk Takhta Suci yang meminta agar simbol tersebut dihapus, yang menambah ketegangan diplomatik.Paus Fransiskus, yang selama ini dikenal sebagai pemimpin yang mendukung perdamaian, semakin vokal dalam mengkritik tindakan Israel dalam beberapa bulan terakhir. Pada akhir November, Paus mengkritik keras kekerasan yang terjadi di Palestina, menyebutnya sebagai hasil dari “kesombongan penjajah,” sebuah pernyataan yang mengejutkan mengingat tradisi netralitas yang biasa dijaga oleh Takhta Suci.(JOHANSIRAIT)