ISRAEL - Serangan udara yang dilancarkan oleh Israel pada Senin (7/4/2025) nyaris menghantam sebuah dapur umum yang menyediakan makanan bagi warga Gaza yang menjadi korban perang.
Otoritas medis Gaza melaporkan bahwa serangan tersebut menewaskan enam orang, sementara sepuluh lainnya terluka, sebagian besar di antaranya merupakan warga yang sedang mengantre untuk mendapatkan makanan.
Dapur umum yang menjadi sasaran serangan ini menyediakan makanan secara sukarela bagi warga Gaza yang terdampak konflik.
Lokasi serangan berada di sebelah selatan kota Khan Younis, sebuah area yang telah mengalami kerusakan parah akibat serangan udara sebelumnya.
Video yang tersebar di media sosial menunjukkan sejumlah warga membawa jenazah korban yang tewas akibat serangan tersebut.
Seorang warga Gaza, Samah Abu Jamie, mengungkapkan kesedihannya dengan mengatakan bahwa serangan Israel menewaskan sepupunya yang sedang menunggu giliran untuk mengambil makanan.
Putri Samah yang ikut hadir di lokasi juga dilaporkan terluka dalam insiden tersebut.
"Mereka pergi untuk mengambil makanan. Saya beri tahu anak saya agar jangan ke sana. Mereka masih anak-anak dan cuma membawa tempat makan, apakah tempat makan adalah senjata?" ujar Samah dengan penuh kesedihan, seperti dikutip dari Associated Press.
Serangan ini terjadi di tengah krisis pangan yang semakin memburuk di Gaza. Dapur umum yang biasanya didirikan dan dibantu oleh organisasi internasional seperti World Food Program (WFP) kini semakin kekurangan pasokan pangan akibat blokade Israel yang telah berlangsung lama.
WFP memperkirakan bahwa jika blokade tidak segera dicabut, persediaan pangan untuk warga Gaza yang terdampak perang akan habis pada pekan depan.
Israel hingga kini belum memberikan komentar terkait serangan yang menghantam kawasan sekitar dapur umum tersebut.
Serangan ini menambah ketegangan yang sudah berlangsung lama antara Israel dan Palestina, yang telah menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan infrastruktur di Gaza.