Keluarga “Crazy Rich Makassar” Jadi Korban Penipuan Rp 4,9 Miliar dengan Modus Masuk Akpol!

BITVonline.com - Kamis, 17 Oktober 2024 07:34 WIB

MAKASSAR -Keluarga Gonzalo Algazali, seorang pengusaha kosmetik dan pemilik klinik kecantikan yang dijuluki anak “crazy rich Makassar,” baru-baru ini menjadi korban penipuan yang merugikan mereka hingga Rp 4,9 miliar. Penipu berinisial AFR, yang dikenal sebagai aktivis antikorupsi dari Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, telah ditangkap dan ditahan oleh pihak kepolisian.

Rusdiana, nenek Gonzalo, mengungkapkan bahwa penipuan ini bermula ketika AFR mendatangi mereka dengan janji bisa meluluskan Gonzalo ke Akademi Kepolisian (Akpol). AFR mengklaim memiliki kedekatan dengan anggota DPR RI, Sahroni, yang dapat memberikan kuota khusus untuk masuk Akpol. “Dia mengaku dekat dengan Pak Sahroni. Setelah dua bulan berkenalan, dia bilang sudah menikah siri dengan Pak Sahroni. Kami pun percaya karena katanya ada jatahnya dari beliau,” cerita Rusdiana saat diwawancarai.

Proses penipuan ini dimulai ketika AFR meminta sejumlah uang untuk dipersiapkan bagi Gonzalo agar bisa lolos dalam pendaftaran Taruna Akpol. Uang yang diminta bervariasi, dimulai dari Rp 250 juta hingga total mencapai Rp 3 miliar, dengan alasan uang tersebut akan diserahkan kepada pejabat di Polda Sulsel.

Setelah mengikuti tes masuk Akpol dan dinyatakan tidak lulus di Polda Sulsel, AFR masih meyakinkan keluarga bahwa Gonzalo akan tetap masuk melalui kuota khusus. Gonzalo kemudian dibawa ke Jakarta dan Semarang, di mana ia terus diiming-imingi akan segera masuk pendidikan. “Di Jakarta, dia dijemput oleh dua orang suruhan AFR yang membawanya ke hotel, bukan ke Akpol. Gonzalo bahkan sempat mengabari keluarga bahwa dia sudah sampai di tempat pendidikan,” ungkap Serly, tante Gonzalo.

Selama lebih dari sebulan, Gonzalo tinggal berpindah-pindah di hotel di Jakarta dan Semarang, sementara AFR terus meminta uang kepada keluarganya, mengklaim bahwa Gonzalo akan menghadiri acara penting yang dihadiri Kapolri. Keluarga Gonzalo, yang sudah terjebak dalam penipuan, bahkan membeli kado emas senilai Rp 100 juta dengan alasan untuk diberikan kepada ibu Kapolri.

Setelah berbulan-bulan dalam kebohongan, Gonzalo akhirnya merasa terjebak dan memilih untuk kabur kembali ke Makassar. Sebelum kabur, AFR kembali meminta uang Rp 2 miliar, namun keluarga hanya mampu memberikan Rp 1 miliar. “Setelah mendapatkan uang itu, Gonzalo pulang ke Makassar. Dia melarikan diri karena menyadari telah menjadi korban penipuan,” jelas Rusdiana.

Keluarga Gonzalo melaporkan kasus ini ke Polrestabes Makassar pada 4 September 2024, setelah Gonzalo kembali dan menceritakan seluruh kejadian. Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Devi Sujana, mengonfirmasi bahwa AFR telah ditangkap dan ditahan sejak bulan lalu.

Menanggapi kasus ini, politisi NasDem, Sahroni, yang namanya disebut-sebut dalam penipuan tersebut, memberikan klarifikasi bahwa ia tidak mengenal AFR dan meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap modus penipuan semacam itu. “Siapa pun yang mengatasnamakan saya, harap kroscek ulang. Pelaku penipuan sudah ditangkap oleh pihak kepolisian,” imbuh Sahroni.

Kasus ini menggambarkan betapa pentingnya kewaspadaan terhadap penipuan yang memanfaatkan nama dan kedudukan orang-orang terkenal, serta mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya pada iming-iming yang tampak terlalu baik untuk menjadi kenyataan.

(N/014)

Editor
:
Sumber
:

Tag:

Berita Terkait

Hukum dan Kriminal

Duka Mendalam Lucia Situmorang, Menangis Disamping Jenazah Suami Victor yang Tewas di Malaysia

Hukum dan Kriminal

Ombudsman RI Menghadapi Kekurangan Anggaran Setelah Efisiensi Rp 91,6 Miliar

Hukum dan Kriminal

Muhammadiyah Tetapkan Hari Raya Idul Fitri 31 Maret 2025

Hukum dan Kriminal

Erupsi Semeru Terkini: Kolom Abu Capai 1.000 Meter, BPBD Lumajang Peringatkan Ancaman Lahar

Hukum dan Kriminal

Unjuk Rasa di Gedung DPRD Sumut: Korban Penipuan Nina Wati Desak RDP dan Penegakan Hukum

Hukum dan Kriminal

Polisi Tangkap Tiga Tersangka Pencurian Komponen Tower BTS di Bandara Soekarno-Hatta