CILEGON – Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, mendesak kepolisian mengusut tuntas kasus perampokan yang menimpa kadernya, Maman Suherman, di Kota Cilegon, Banten, pada Selasa (16/12/2025).
Maman Suherman, anggota Dewan Pakar PKS Kota Cilegon, menjadi saksi sekaligus korban trauma dalam insiden tragis tersebut.
Dalam peristiwa itu, anak Maman yang berusia sembilan tahun, MAHM, meninggal dunia setelah menderita 14 luka tusuk.
Baca Juga: Kepala SD di Nias Selatan Mangkir dari Panggilan Kejaksaan, Dugaan Pungli Dana Dacil Masih Diselidiki "Sedih dan meminta pengusutan tuntas. Mendoakan Pak Maman diberi kesabaran dan kekuatan," kata Mardani kepada wartawan, Rabu (17/12/2025).
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Amin A.K., mengaku belum memperoleh informasi lengkap terkait peristiwa tersebut.
"Mohon maaf saya belum bisa komen. Saya belum dapat info peristiwa tersebut," ujarnya.
Berdasarkan keterangan polisi, peristiwa pertama kali diketahui Maman dari anak keduanya, D, yang menghubunginya via telepon pada pukul 14.20 WIB.
Maman pun segera pulang dari tempat kerjanya di kawasan Ciwandan menuju rumahnya di Perumahan Bukit Baja Sejahtera (BBS) III, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon.
Setibanya di rumah, Maman menemukan MAHM bersimbah darah. Korban sempat dilarikan ke RS Bethsaida, namun nyawanya tidak tertolong.
Polisi kini tengah melakukan penyelidikan, termasuk olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi, guna memastikan kronologi serta motif perampokan.
Pihak kepolisian masih melakukan pendalaman untuk memastikan penyebab dan kronologi lengkap kejadian ini.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena menimpa seorang kader politik sekaligus menimbulkan pertanyaan serius terkait keamanan warga di wilayah tersebut.