PADANGSIDIMPUAN - Tim gabungan dari Polri, TNI, BNN, dan Satpol PP Kota Padangsidimpuan menggelar razia rutin untuk memberantas penyakit masyarakat (Pekat) pada Rabu malam (14/5/2025).
Razia yang dipimpin oleh Polres Padangsidimpuan ini menyasar sejumlah lokasi yang diduga menjadi tempat perbuatan Pekat, seperti pondok remang-remang, kafe, dan tempat hiburan malam.
Razia ini dilakukan dengan patroli di beberapa titik yang dianggap rawan terjadinya tindak kejahatan. Dalam razia tersebut, sebanyak 20 orang muda-mudi terjaring. Mereka ditemukan tengah menghabiskan waktu di dalam pondok remang-remang dan kafe, sambil menikmati minuman keras dan diduga mengonsumsi narkoba.
"Kami berhasil menjaring 20 orang yang sedang asyik menikmati malam. Mereka dibawa untuk dilakukan pemeriksaan dan tes urine," ujar Kasat Pol PP Kota Padangsidimpuan, Zulkifli Lubis.
Setelah dilakukan tes urine, hasilnya menunjukkan bahwa 3 orang dari 20 yang terjaring positif mengonsumsi narkoba jenis pil ekstasi. Mereka langsung dibawa ke Mako BNN Tapanuli Selatan untuk proses hukum lebih lanjut.
Sementara itu, 17 orang lainnya yang tidak terindikasi narkoba dibawa ke Mako 55 Satpol PP Kota Padangsidimpuan untuk pendataan dan proses lebih lanjut. Mereka diminta untuk membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya.
"Kami melakukan pendataan identitas, membuat surat pernyataan agar mereka tidak mengulangi perbuatannya. Setelah itu, mereka diminta menghubungi keluarga untuk menjemputnya," jelas Zulkifli Lubis.
Zulkifli juga memberikan peringatan tegas kepada para pelanggar yang terjaring dalam razia tersebut. Jika di kemudian hari ditemukan mereka mengulangi perbuatan yang sama, tindakan yang lebih keras akan diberlakukan.
"Harapan kami dari razia dan pendataan ini agar mereka tidak mengulangi lagi perbuatannya," ujar Zulkifli.
Zulkifli menegaskan bahwa razia gabungan ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan suasana aman, tentram, dan kondusif di Kota Padangsidimpuan, serta untuk mengurangi peredaran narkoba dan perbuatan yang merugikan masyarakat.*