JAKARTA -Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan kesepakatannya terhadap penyitaan aset-aset yang diperoleh secara ilegal oleh para koruptor.
Hal ini dianggap sebagai langkah penting untuk memberantas korupsi dan mengembalikan kerugian negara.
Namun, Prabowo menekankan bahwa keadilan juga harus diperhatikan, terutama terkait dampak penyitaan terhadap keluarga koruptor.
Dalam wawancara dengan enam pemimpin redaksi di Hambalang, Jawa Barat, Prabowo mengatakan, "Kerugian negara yang dia timbulkan, ya harus dikembalikan. Makanya aset-aset pantas kalau negara itu menyita."
Namun, dia mengingatkan, "Kita juga harus adil kepada anak istrinya. Kalau ada aset yang sudah milik dia sebelum dia menjabat, nanti para ahli hukum harus membahas apakah adil anaknya menderita juga?"
Lebih lanjut, Prabowo menekankan bahwa dosa orangtua tidak boleh diturunkan kepada anak-anak mereka.
"Dosa seorang tua sebetulnya kan tidak boleh diturunkan ke anaknya," ujarnya.
Namun, ia meminta masukan dari para ahli hukum untuk memastikan bahwa prinsip ini dapat dijalankan dengan adil.
Prabowo juga menyatakan bahwa meskipun sangat sulit, koruptor harus diberi kesempatan untuk mengembalikan uang yang mereka curi.
"Masalah dimiskinkan, saya berpendapat begini. Makanya saya mau negosiasi selalu, kembalikan yang kau curi," ujar Prabowo.
Namun, dia menyadari bahwa hal ini sering kali sulit dilakukan, karena sifat manusia yang enggan mengakui perbuatannya.