JABAR – Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, secara tegas menyampaikan niatnya untuk menjadikan Lapas Nusakambangan sebagai penjara khusus untuk narapidana koruptor. Menurutnya, hal itu akan memberikan efek jera bagi para koruptor.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam kuliah kebangsaan di Convention Hall Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) pada Jumat (8/12/2023).
Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa pilihan Lapas Nusakambangan sebagai penjara khusus koruptor dikarenakan lokasinya yang terpencil, jauh dari pemukiman, dan masih memiliki banyak semak belukar. Dengan memindahkan narapidana koruptor ke tempat yang sulit dijangkau, Ganjar berharap hal ini dapat memberikan efek jera yang lebih kuat.
Dia juga mengaitkan usulan tersebut dengan kejadian pelarian narapidana terkenal, Johny Indo, yang melarikan diri dari Nusakambangan dan bahkan diangkat menjadi film.
https://youtu.be/NHVFrG7nYEY
Ganjar Pranowo juga menekankan bahwa dirinya dan Mahfud MD berkomitmen untuk fokus pada pemberantasan korupsi. Menurut data yang diperolehnya, negara mengalami kerugian mencapai Rp 42 triliun akibat korupsi.
Pulau Nusakambangan, terletak di selatan Pulau Jawa, memiliki luas sekitar 210 kilometer persegi atau sekitar 21.000 hektar. Pulau ini dikenal sebagai “Pulau Penjara” karena berfungsi sebagai lokasi beberapa lembaga pemasyarakatan, termasuk Lapas Kelas II A Besi, Lapas II A Narkotika, Lapas II A Kembang Kuning, Lapas II A Permisan, Lapas IIA Pasir Putih, Lapas Kelas IIA Karanganyar, dan Lapas kelas II B Terbuka. Selain itu, terdapat juga Lapas High Risk dengan sistem keamanan maksimum yang bertugas menahan tahanan kriminal kelas berat, termasuk kasus narkoba. (Ayu lestari)