MALANG – Tragedi KDRT yang menimpa Dayang Santi (40) di Malang telah mengungkap sisi kelam dalam rumah tangganya yang penuh dengan konflik dan penderitaan. Polisi menemukan diari pribadi milik korban yang berisi curahan hati yang menyentuh, menggambarkan betapa pilunya kehidupan yang dijalani dalam rumah tangganya.
Diari yang disita oleh polisi menjadi salah satu bukti yang menguatkan dugaan bahwa masalah rumah tangga menjadi pemicu utama dari kejadian tragis tersebut. Dari isi diari tersebut, tergambar dengan jelas betapa Dayang Santi merasa terluka dan terpukul atas kondisi rumah tangganya, di mana curahan hatinya tampak ditujukan kepada suaminya, Ditya Mukhsan Muhammad (40), yang kini menjadi tersangka atas kematian istrinya.
Selain diari, petunjuk adanya kekerasan dalam rumah tangga juga ditemukan oleh polisi, yang telah terjadi sejak awal pernikahan Dayang Santi dan Ditya Mukhsan pada tahun 2015 hingga 2019. Kekerasan fisik tersebut menjadi bagian dari pola hubungan yang tidak sehat antara keduanya, yang seringkali menjadi pemicu pertengkaran di antara mereka.
Dari pembacaan diari Dayang Santi, terungkap pula bahwa rumah tangga mereka telah mengalami keretakan yang semakin dalam seiring berjalannya waktu. Konflik dan pertengkaran yang tak kunjung mereda telah menambah beban emosional dalam kehidupan korban, hingga pada akhirnya terjadi tragedi yang menyedihkan ini.
Kini, masyarakat dan aparat kepolisian turut berduka atas kehilangan yang begitu tragis ini, sambil berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Semoga kasus ini dapat menjadi momentum bagi upaya pencegahan dan penanggulangan kekerasan dalam rumah tangga, serta memberikan pembelajaran bagi kita semua tentang pentingnya menjaga keharmonisan dan kedamaian dalam hubungan rumah tangga.
(FZ/011)