INTAN JAYA – Dalam perkembangan terbaru di Papua, Wakil Sementara Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Candra Kurniawan, membeberkan detail mengenai serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menyebabkan kerusuhan dan hambatan distribusi logistik pemilu di wilayah tersebut. Menurutnya, insiden tersebut melibatkan kekerasan fisik terhadap pegawai Distrik Hitadipa, ZU, ketika KKB merampas 119 kotak suara Pemilu 2024.
Tindakan brutal KKB ini tidak hanya merampas kotak suara, tetapi juga melibatkan kekerasan terhadap ZU. Candra mengungkapkan bahwa ZU menjadi korban pemukulan dalam serangan tersebut, menambahkan dimensi kekerasan fisik yang semakin meresahkan masyarakat setempat.
Lebih lanjut, Candra juga menyoroti dampak negatif dari tindakan KKB tersebut terhadap proses pemilu di wilayah tersebut. Distribusi logistik pemilu terhambat akibat teror KKB, yang berujung pada tertahannya 171 kotak suara di Nabire. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan kelancaran proses pemilu dan keamanan masyarakat di wilayah tersebut.
Tindakan KKB yang menyerang dan merampas kotak suara pemilu merupakan ancaman serius terhadap demokrasi dan ketertiban di Papua. Serangan tersebut menciptakan ketidakstabilan di tengah-tengah masyarakat, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi proses pemilihan dan kepercayaan publik terhadap institusi pemilihan.
Sebelumnya, pada Kamis (15/2), KKB telah merampas 119 kotak suara pemilu di area lapangan terbang Distrik Hitadipa, Intan Jaya. Dalam insiden tersebut, KKB tidak hanya merampas kotak suara, tetapi juga melakukan serangan terhadap ZU, menegaskan kebrutalan dan keberanian kelompok tersebut dalam melanggar hukum dan kemanusiaan.
Dengan demikian, perlunya langkah tegas dari pihak berwenang untuk menangani ancaman KKB dan memastikan keamanan serta kelancaran proses pemilu di wilayah Papua menjadi semakin mendesak.
(A/08)