PARIAMAN -Kontroversi hebat melanda Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), ketika seorang Wali Nagari berinisial JM terlibat dalam kasus perbuatan mesum sesama jenis dengan seorang pelajar, berinisial YS. Kejadian ini menimbulkan gelombang kecaman dari masyarakat setempat dan menyoroti masalah hukum adat serta perlindungan terhadap anak di daerah tersebut.
Peristiwa memilukan ini terjadi pada awal Ramadan 2024 di daerah Padang Pariaman, ketika JM dan YS tertangkap melakukan aksi tidak senonoh di Wisata Embung Toboh Gadang, Nagari Toboh Gadang. Meski pelaku mendapatkan hukuman adat berupa denda, kejadian ini menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial.
Kapolres Padang Pariaman, Faisol Amir, menjelaskan bahwa meski telah ada penyelesaian hukum adat, laporan resmi terkait kasus asusila ini masih menunggu dari pihak keluarga yang dirugikan. Kantor Wali Nagari Singguliang sempat disegel oleh masyarakat sebagai bentuk protes, namun kini telah kembali beroperasi seperti biasa.
Menanggapi perkembangan ini, Faisol menegaskan komitmen pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut apabila ada laporan resmi terkait kasus ini. Jika terbukti bahwa pelajar tersebut masih di bawah umur, maka akan diterapkan hukum yang sesuai terhadap JM atas tuduhan pelecehan.
Kasus ini membuka pembicaraan penting mengenai perlindungan anak dan penegakan hukum terhadap kasus-kasus asusila di daerah. Konteks hukum adat yang diterapkan juga menjadi sorotan terhadap keberlangsungan keadilan dan penegakan hukum di Sumbar.
(N/014)