BEKASI -Bantargebang, Kota Bekasi, dilanda keguncangan oleh penemuan mayat seorang bocah yang terbungkus dalam sebuah karung di sebuah lubang mesin pompa air. Bocah berinisial GH (9) ditemukan dalam kondisi tragis, mengguncang hati warga setempat.
Kejadian tragis ini membawa sorotan pada sosok Didi, seorang warga setempat yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan terhadap bocah malang tersebut. Didi, seorang pria berusia 61 tahun, tinggal di rumah yang menjadi tempat kejadian perkara. Rumahnya juga menjadi tempat penemuan berbagai barang terkait praktik perdukunan, memunculkan dugaan kuat terhadap keterlibatannya dalam kejadian ini.
Didi, yang dikenal sebagai seorang dukun di lingkungan sekitar, ternyata adalah sosok yang sangat tertutup dan jarang berinteraksi dengan tetangga. Jarang keluar dari rumahnya, kehidupan Didi menjadi misteri bagi sebagian besar warga sekitar.
Pada hari kejadian, GH terakhir kali terlihat bermain dengan teman-temannya di dekat rumah Didi sebelum tiba-tiba menghilang. Orang tua GH yang panik melaporkan kehilangan anaknya kepada pihak berwenang, sementara warga setempat juga ikut mencari-cari keberadaannya.
Kehadiran polisi dan warga setempat di rumah Didi pada hari berikutnya menambah kecurigaan terhadapnya sebagai pelaku pembunuhan. Meskipun tidak menemukan korban di dalam rumah, penyelidikan terus berlanjut.
Pada dini hari berikutnya, jenazah GH akhirnya ditemukan di dalam lubang mesin pompa air di belakang rumah Didi. Ini menambah kepastian bahwa Didi mungkin terlibat dalam kasus tersebut.
Kronologi kejadian ini menyisakan banyak tanda tanya dan duka mendalam bagi keluarga korban serta warga sekitar. Proses penyelidikan terus berlanjut, sementara masyarakat menunggu keadilan untuk ditegakkan atas kematian tragis seorang bocah yang tak bersalah.
Sementara itu, kasus ini juga menyoroti pentingnya perlindungan terhadap anak-anak dan masyarakat dari potensi bahaya yang mungkin timbul dari praktik-praktik perdukunan atau kegiatan ilegal lainnya. Semua pihak diharapkan bekerja sama untuk mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan.
(N/014)