JAWA TENGAH – Publik tentu masih ingat sosok Sumanto, pria asal Purbalingga, Jawa Tengah, yang pernah menjadi sorotan nasional akibat kasus kanibalisme pada tahun 2003. Kala itu, ia terjerat kasus memakan daging manusia dengan dalih mendalami ilmu hitam. Kini, setelah bebas dari masa hukuman pada tahun 2006, Sumanto kembali muncul di publik dengan peran yang berbeda: seorang konten kreator di media sosial. Setelah menjalani hukuman tiga tahun penjara atas tuduhan pencurian, Sumanto menghadapi tantangan besar untuk kembali berbaur dengan masyarakat. Warga Desa Pelumutan, tempat asalnya, sempat menolak kehadirannya karena rasa takut yang masih melekat.
Akhirnya, ia diterima di Yayasan Annur, sebuah panti rehabilitasi dan klinik jiwa di Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga. Di bawah asuhan KH Supono Mustajab (Mbah Pono), Sumanto mendapat pembinaan agama dan perlahan meninggalkan praktik ilmu hitam. Kehidupan Sumanto berubah drastis setelah kematian Mbah Pono pada tahun 2022. Sang pengasuh, Singgih Prakoso, mengungkapkan bahwa Sumanto sempat kesulitan menerima kenyataan tersebut, bahkan sering menanyakan keberadaan Mbah Pono meski telah dijelaskan berulang kali. Namun, perlahan ia mulai menjalani hidup dengan dukungan dari komunitas di sekitarnya.
Kini, Sumanto mencoba peruntungan sebagai konten kreator. Melalui akun Instagram-nya, @sumantoofficial_, yang telah memiliki 13.800 pengikut hingga 1 Januari 2025, ia membagikan berbagai aktivitas sehari-hari. Kontennya mencakup kegiatan sederhana hingga mukbang atau makan bersama, yang menarik perhatian warganet. Meskipun nama Sumanto masih lekat dengan stigma masa lalunya, kontennya sama sekali tidak menunjukkan kesan menyeramkan. Sebaliknya, ia tampil apa adanya, terkadang menyanyi atau berpose malu-malu di depan kamera. Salah satu unggahannya yang paling ramai adalah video mukbang sate kambing, yang menuai berbagai komentar, baik dukungan maupun kritik dari warganet.
Meski banyak warganet yang masih mengingat kasusnya, tidak sedikit pula yang memberikan dukungan atas upaya Sumanto untuk menjalani kehidupan baru. Beberapa komentar menunjukkan empati dan harapan agar ia dapat terus memperbaiki diri. Kehadirannya di media sosial dinilai sebagai cara untuk membangun citra baru dan menghibur masyarakat.Sumanto kini berupaya mengubah citra seram yang pernah disandangnya. Melalui media sosial, ia membuktikan bahwa seseorang bisa bangkit dari masa lalu yang kelam dan menjalani hidup dengan lebih baik. Perjalanan hidupnya menjadi pelajaran tentang pentingnya kesempatan kedua bagi setiap individu.
(CHRISTIE)