BENER MERIAH – Harga kebutuhan pokok di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, melonjak tajam setelah akses darat ke wilayah tersebut terputus akibat banjir dan longsor.
Gas elpiji 3 kilogram kini dijual hingga Rp 135 ribu per tabung, sementara beras ukuran 5 kilogram tembus Rp 300 ribu hingga Rp 350 ribu.
Kepala Pusat Data dan Informasi Posko Penanganan Bencana Hidrometeorologi Bener Meriah, Ilham Abdi, mengatakan aktivitas perdagangan mulai berjalan kembali meski dengan berbagai keterbatasan.
Baca Juga: 6 Desa di Serang Terendam Banjir, 2.125 Warga Terdampak Pasokan barang berasal dari Aceh Utara dan Bireuen, namun distribusinya terkendala rusaknya jalan dan jembatan.
"Barang-barang sekarang diangkut dengan berjalan kaki atau menggunakan ojek di titik-titik yang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Akibatnya harga naik dua sampai tiga kali lipat dari harga normal," kata Ilham, Kamis (18/12/2025).
Selain LPG 3 kilogram, harga LPG 12 kilogram dilaporkan mencapai Rp 800 ribu per tabung.
Harga telur berkisar Rp 85 ribu hingga Rp 120 ribu per papan, minyak goreng Rp 45 ribu per liter, dan gula Rp 28 ribu per kilogram.
Ilham menambahkan, sebagian besar minimarket masih tutup dan stok bahan bakar minyak terbatas meski SPBU sudah kembali beroperasi.
"BBM saat ini dikirim Pertamina menggunakan pesawat," ujarnya.
Akses darat menuju Bener Meriah hingga kini masih terputus. Warga yang hendak keluar atau masuk wilayah tersebut harus berjalan kaki menuju kabupaten tetangga.
Pemerintah terus mempercepat pembukaan jalur di ruas jalan KKA yang menghubungkan Aceh Utara dan Bener Meriah. Di sejumlah titik, jalur tersebut sudah dapat dilalui kendaraan roda dua.*
(ds/dh)