JAKARTA — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah Sumatera tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurut dia, program rehabilitasi dan pembangunan pascabencana justru berpotensi memicu pergerakan ekonomi baru.
Purbaya mengatakan, meskipun bencana alam menimbulkan kerugian ekonomi di wilayah terdampak, aktivitas pembangunan kembali seperti perumahan dan infrastruktur akan mendorong belanja pemerintah dan aktivitas ekonomi masyarakat.
Baca Juga: Aceh Surati PBB, Minta UNDP dan UNICEF Bantu Pemulihan Pascabanjir dan Longsor "Kalau dihitung-hitung malah bisa mendorong pertumbuhan ekonomi sedikit. Memang ada loss, tapi kemudian ada pembangunan perumahan dan lain-lain. Itu akan menciptakan tambahan pertumbuhan ekonomi," kata Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 15 Desember 2025.
Ia menilai dampak bencana terhadap ekonomi nasional cenderung netral.
Menurutnya, tambahan anggaran pemerintah yang dialokasikan untuk penanganan bencana akan beredar di daerah dan menopang aktivitas ekonomi lokal.
"Kalau ada dampak, tidak terlalu negatif. Masih bisa netral sedikit karena ada uang tambahan yang dibelanjakan di daerah-daerah terdampak," ujarnya.
Untuk mendukung penanganan bencana, Purbaya mengungkapkan pemerintah telah menambah anggaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp 1,6 triliun.
Selain itu, pemerintah masih menyiapkan tambahan anggaran sebesar Rp 1,3 triliun jika diperlukan.
Ia juga memastikan anggaran penanggulangan dan pencegahan bencana telah disiapkan untuk tahun anggaran berikutnya.
Selanjutnya, BNPB akan menyusun program sesuai kebutuhan di lapangan.
"Anggarannya sudah disiapkan. BNPB mengajukan tambahan Rp 1,6 triliun dan masih ada Rp 1,3 triliun lagi bila dibutuhkan.