JAKARTA — Pemerintah memutuskan memperpanjang Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung khusus peternak hingga Januari 2026.
Keputusan ini diambil setelah harga jagung sebagai bahan baku pakan terus menunjukkan tren kenaikan dalam beberapa bulan terakhir.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengatakan perpanjangan itu merupakan respon atas usulan dari berbagai instansi yang menangani sektor peternakan.
Baca Juga: Stok Aman! Pemprov Sumut Pastikan 2.268 Ton Beras Siap Distribusi ke Korban Bencana "Melihat kondisi dan perkembangan harga jagung yang tinggi dan cenderung naik, SPHP jagung kita perpanjang sampai Januari," kata Zulkifli dalam rapat koordinasi terbatas di Kemenko Pangan, Selasa, 2 Desember 2025.
Melalui program ini, peternak dapat memperoleh jagung dari Perum Bulog dengan harga Rp 5.500 per kilogram.
Harga tersebut dinilai krusial untuk menjaga biaya produksi peternak, terutama yang bergantung pada pasokan pakan dari skala UMKM.
Zulkifli merinci bahwa program SPHP seharusnya berakhir pada 15 November 2025.
Namun persediaan jagung Bulog yang masih tersedia memungkinkan untuk memperpanjang masa distribusi.
"Kita perpanjang sampai akhir Januari karena barangnya masih ada di Bulog, terutama untuk suplai kepada peternak-peternak UMKM di Blitar dan Jawa Tengah," ujarnya.
Perpanjangan program ini diharapkan mampu menjaga stabilitas harga pakan sekaligus membantu peternak kecil bertahan di tengah fluktuasi harga jagung nasional.*
(d/dh)