JAKARTA- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menunjukkan pelemahan tipis pada pembukaan perdagangan Jumat, 28 November 2025.
Rupiah dibuka melemah 5 poin atau 0,03 persen ke level Rp16.641 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp16.636 per dolar AS.
Pelemahan awal perdagangan ini, meski relatif kecil, mencerminkan tekanan eksternal yang masih mempengaruhi pasar valuta asing domestik.
Baca Juga: Rupiah Diprediksi Melemah, Pelaku Pasar Tunggu Sinyal Penurunan Suku Bunga The Fed Sentimen global, terutama pergerakan dolar AS, serta antisipasi terhadap data ekonomi terbaru di Amerika dan Eropa menjadi salah satu faktor utama.
Tekanan Eksternal dan Pergerakan Dolar AS
Analis pasar uang menilai, dolar AS yang cenderung menguat terhadap sebagian besar mata uang utama masih menjadi salah satu faktor tekanan terhadap rupiah.
Data inflasi dan keputusan kebijakan moneter dari Federal Reserve yang akan datang dinilai mampu memengaruhi pergerakan mata uang di Asia, termasuk rupiah.
Sentimen Domestik
Di sisi domestik, pelaku pasar juga menunggu arah kebijakan moneter Bank Indonesia serta rencana fiskal pemerintah untuk menstabilkan nilai tukar.
Meskipun pelemahan kali ini tipis, investor tetap memperhatikan arus modal asing, terutama yang terkait investasi portofolio dan obligasi pemerintah.
Beberapa pengamat menilai bahwa pergerakan rupiah di kisaran ini menunjukkan adanya keseimbangan antara permintaan dolar untuk perdagangan dan aliran investasi masuk ke pasar keuangan domestik.
Rupiah yang melemah tipis juga mencerminkan sentimen hati-hati pelaku pasar menjelang akhir pekan.*