JAKARTA— Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan polemik terkait restrukturisasi utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh akan dibahas secara khusus oleh Presiden RI.
"Nanti dibahas khusus, ada pembahasan khusus. (Dibahas khusus dengan presiden?) Iya," ujar Airlangga kepada wartawan seusai menghadiri rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Pernyataan Airlangga ini menegaskan bahwa pemerintah terus menindaklanjuti persoalan keuangan dalam proyek transportasi strategis tersebut, terutama menyangkut restrukturisasi pinjaman luar negeri yang digunakan untuk pembangunan KCJB.
Baca Juga: Mahfud MD Kritik KPK Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh: “Entah Takut Sama Siapa” Sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, mengungkapkan bahwa proses negosiasi restrukturisasi utang antara pihak Indonesia dan Tiongkok masih berjalan.
"Terus kita bernegosiasi, kami akan berangkat lagi ke Tiongkok untuk membahas term dan pinjaman. Ini mencakup jangka waktu pinjaman, suku bunga, serta beberapa mata uang yang akan kita diskusikan dengan mereka," kata Dony di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (23/10/2025).
Menurutnya, restrukturisasi tersebut berkaitan dengan pinjaman yang digunakan untuk menutupi keterbatasan modal awal pembangunan proyek.
Proses ini mencakup penyesuaian tenor pinjaman, tingkat bunga, dan denominasi mata uang yang digunakan dalam skema pembiayaan.
Dony menambahkan, saat ini pemerintah bersama pihak terkait masih mengkaji berbagai alternatif penyelesaian agar keuangan proyek KCIC tetap berkelanjutan.
Salah satu opsi yang tengah dibahas adalah pemisahan antara sisi infrastruktur dan operasional, serta kemungkinan pelimpahan sebagian aset menjadi aset negara melalui skema Badan Layanan Umum (BLU).
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat transparansi, efisiensi, serta tata kelola keuangan proyek strategis nasional tersebut.*
(mt/M/006)