JAKARTA — Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Paket Stimulus Ekonomi Jilid 4 yang mencakup bantuan langsung tunai (BLT) tambahan dan program magang berskala nasional bagi lulusan perguruan tinggi.
Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Kantor PT Pos Indonesia, Jakarta, pada Jumat (17/10/2025).
Dalam penyampaiannya, Airlangga menegaskan bahwa program stimulus ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo untuk memperkuat daya beli masyarakat serta meningkatkan kesiapan tenaga kerja muda menghadapi tantangan pasar kerja.
Baca Juga: Sumbang 22% PDB Nasional, Bobby Nasution Ajak Kepala Daerah se-Sumatera Bangun Ekonomi Berbasis Data "Bapak Presiden meminta tambahan bantuan langsung tunai yang akan disalurkan pada Oktober, November, dan Desember 2025. Totalnya menyasar 35.046.783 keluarga penerima manfaat," ujar Airlangga.
BLT yang diberikan dalam stimulus jilid 4 ini mencakup lebih dari 35 juta keluarga penerima manfaat (KPM), dengan asumsi rata-rata empat anggota per keluarga, sehingga menyasar hingga 140 juta penduduk.
Kelompok sasaran meliputi rumah tangga dalam desil 1 hingga 4 berdasarkan data Sensus Sosial Ekonomi Nasional.
Stimulus ini bersifat tambahan dan di luar BLT reguler yang telah disalurkan melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sembako untuk 20,88 juta KPM.
Penyaluran BLT akan dilakukan mulai minggu depan melalui dua skema:- Bank Himbara: untuk 18,3 juta KPM- PT Pos Indonesia: untuk 17,2 juta KPM
Pada hari peluncuran, bantuan secara simbolis diberikan kepada 50 warga yang belum pernah menerima bantuan serupa sebelumnya.
Selain bantuan sosial, pemerintah juga meluncurkan Program Magang Nasional untuk lulusan perguruan tinggi, guna meningkatkan pengalaman kerja dan memperkuat kesiapan kerja generasi muda di berbagai sektor.
- Gelombang Pertama: 20.000 peserta, dimulai 20 Oktober 2025- Gelombang Kedua (November): ditargetkan mencapai 80.000 peserta
Peserta magang akan ditempatkan di sektor swasta, BUMN, lembaga pemerintahan, hingga Bank Indonesia. Mereka akan menerima:- Uang saku bulanan sesuai standar wilayah- Jaminan kehilangan pekerjaan (JKP)- Jaminan kematian (JKM)