JAKARTA– Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong peningkatan produksi minyak siap jual (lifting) demi mencapai target nasional sebesar 605.000 barel per hari (bph) pada akhir 2025.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menyebutkan beberapa sumber utama yang menjadi andalan peningkatan produksi, termasuk Blok Cepu, sumur tua, sumur idle, dan sumur masyarakat.
Blok Cepu menjadi kontributor utama setelah rampung menjalani planned shutdown selama lima hari. "Setelah beroperasi kembali, kinerjanya meningkat dari hari-hari sebelumnya. Ini menjadi salah satu andalan kami," ujar Laode dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia Special Road to Hari Tambang dan Energi 2025, Kamis (9/10/2025).
Baca Juga: Bahlil: BBM Wajib Campur Etanol 10 Persen, Untuk Kurangi Impor Selain Blok Cepu, Kementerian ESDM tengah menindaklanjuti Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025 yang mengatur strategi peningkatan produksi melalui pengelolaan sumur masyarakat, sumur tua, dan sumur idle.
Peningkatan produksi akan dimulai dari sumur tua yang dapat dikerjasamakan dengan kontraktor kontrak kerja sama (K3S) maupun Pertamina. Sementara sumur idle dibuka peluang bagi mitra dengan teknologi memadai untuk ikut menggarap.
Sumur masyarakat menjadi fokus perhatian khusus karena tantangan teknis dan standar keselamatannya masih perlu ditingkatkan. Pemerintah akan menetapkan jumlah sumur yang dikelola, menentukan badan usaha yang bertanggung jawab, dan memastikan hasil produksi dapat dijual ke Pertamina atau mitra pemilik wilayah kerja (WK).
"Kami menetapkan tahapannya dulu, mulai dari jumlah sumur masyarakat, badan usahanya, hingga mekanisme penjualan ke Pertamina atau mitra yang memiliki WK di lokasi sumur," kata Laode.*
(cb/mt)
Langkah-langkah ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk memaksimalkan sumber daya minyak nasional dan mendukung ketahanan energi Indonesia menjelang 2025.*
(cb/mt)