JAKARTA — Antusiasme Generasi Z terhadap aset kripto sebagai instrumen investasi kian meningkat.
Namun, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengingatkan pentingnya edukasi mendalam sebelum terjun dalam dunia investasi digital tersebut.
Purbaya menilai langkah generasi muda untuk berani berinvestasi patut diapresiasi.
Baca Juga: Universitas Moestopo Berperan Aktif di Webinar Nasional Transformasi Akuntansi Publik Namun, ia menegaskan bahwa kripto cenderung bersifat jangka pendek dan sangat dipengaruhi oleh dinamika makroekonomi global, khususnya Amerika Serikat.
"Untuk berani investasi, bagus saya pikir. Tapi pelajari betul teorinya. Kripto itu jangka pendek," ujar Purbaya, Rabu (1/10).
Ia menambahkan, untuk strategi jangka panjang, investor muda perlu mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi yang lebih luas.
"Kalau [ingin investasi] jangka panjang, Anda mesti lihat makroekonominya seperti apa," tambahnya.
Tren minat terhadap kripto tercermin dari meningkatnya volume percakapan di media sosial sepanjang 2024.
Hal ini disampaikan oleh Amien Krisna, CTO Datatex Sonar, dalam agenda Indonesia's Crypto Outlook 2025.
Menurut Amien, tiap platform memiliki karakteristik tersendiri dalam membahas kripto:- Instagram: Dipenuhi tips & trik seputar investasi kripto- X (Twitter): Dominan dengan edukasi meme coin dan diskusi airdrop- YouTube: Menjadi pusat edukasi dan rekomendasi aset- TikTok: Fokus pada market update dan ulasan aset secara cepat
"Kalau ada volume besar, maka komen, interaksi akun, dan diskusi juga ikut meningkat," ungkap Amien.
Seiring dengan meningkatnya aktivitas transaksi, pemerintah juga mencatatkan pertumbuhan penerimaan dari pajak aset kripto.