JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Rabu (25/6) dengan koreksi signifikan, melemah 0,54% ke level 6.832,14.
Koreksi ini terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang terkoreksi, menandai pembalikan arah dari tren penguatan sebelumnya.
Data RTI mencatat, indeks LQ45 juga turun 0,54% ke posisi 760,25.
Secara keseluruhan, sebanyak 401 saham mengalami penurunan, 212 saham menguat, dan 186 stagnan.
Aktivitas transaksi mencapai 1,19 juta kali dengan volume perdagangan 22,6 miliar lembar saham senilai Rp13 triliun.
Tim Riset Philip Sekuritas Indonesia mengungkapkan bahwa pernyataan Ketua The Federal Reserve, Jerome Powell, menjadi sentimen negatif utama yang membayangi pasar.
Dalam paparannya di hadapan House Financial Services Committee, Powell menegaskan bahwa kebijakan suku bunga The Fed tidak akan dilonggarkan dalam waktu dekat, mengingat inflasi Amerika Serikat masih berada di atas target 2%.
"Powell menegaskan bahwa suku bunga akan tetap tinggi selama tekanan inflasi belum mereda. Dampak tarif perdagangan era Presiden Donald Trump juga masih terasa," tulis Philip Sekuritas.
Di sisi lain, ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel menunjukkan tanda mereda.
Kedua negara dikabarkan sepakat melakukan gencatan senjata, menambah optimisme pasar global, meskipun efek positifnya belum cukup kuat untuk menopang pergerakan IHSG hari ini.
Koreksi tajam terjadi di sektor bahan baku (basic materials) yang turun 2,03%, diikuti sektor energi sebesar 1,77%. Properti (-1,33%), consumer cyclical (-1,14%), industri (-0,35%), dan keuangan (-0,11%) turut melemah.
Sebaliknya, sektor transportasi mencatatkan penguatan tertinggi sebesar 1,1%. Teknologi menguat 0,72%, infrastruktur naik 0,17%, sektor kesehatan menguat 0,29%, dan consumer non-cyclical menguat tipis 0,01%.