JAKARTA – Pemerintah Indonesia bersama United Nations Global Compact (UN Global Compact) secara resmi menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi Bisnis Global Perdana mengenai Investasi Infrastruktur Sabuk dan Jalan untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Salah satu capaian utama dari forum tersebut adalah peluncuran Jaringan Aksi Komunitas Korporat China-Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan, sebuah inisiatif kolaboratif yang diinisiasi oleh Huayou Cobalt bersama UN Global Compact dan 19 organisasi mitra strategis.
Senior Vice President Huayou Cobalt sekaligus Presiden Huayou Indonesia Nickel Industry Group, Gao Baojun, menyampaikan komitmen pihaknya untuk menyelaraskan investasi dengan kontribusi konkret terhadap kesejahteraan masyarakat lokal.
"Sejalan dengan semangat Prakarsa Sabuk dan Jalan, di mana pun kami berinvestasi, kami harus berkontribusi pada ekonomi dan masyarakat lokal," ujar Gao, Jumat (30/5/2025).
Melalui kemitraan strategis lintas sektor, jaringan ini diharapkan mendorong pemberdayaan komunitas berbasis partisipasi masyarakat, kolaborasi antarpemangku kepentingan, dan dukungan aktif pemerintah.
"Mari kita jadikan peluncuran jaringan aksi ini sebagai momentum membangun masa depan yang lebih baik, dan mendukung implementasi Belt and Road Initiative yang berkualitas," tambahnya.
Jaringan Aksi ini menyinergikan sumber daya dari pemerintah, dunia usaha, organisasi internasional, hingga LSM dari Indonesia dan Tiongkok.
Inisiatif ini akan menjalankan program-program strategis di bidang:
- Pendidikan dan pelatihan vokasi
- Kesehatan dan sanitasi
- Inklusi ketenagakerjaan
- Pengembangan UKM