Jakarta– Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menggelar Annual Meeting dan Banking Award 2024 di Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta, pada Jumat (13/12/2024). Acara ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara BPKH dan perbankan syariah, serta mendorong inovasi digital yang dapat mempermudah proses layanan haji.
Dalam sambutannya, Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah, menegaskan pentingnya pengembangan layanan berbasis teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan dana haji. Ia mengatakan, “BPKH berkomitmen menghadirkan inovasi layanan keuangan yang lebih mudah, cepat, transparan, dan aman melalui proses setoran awal haji berbasis digital.”Acara ini juga menjadi momen penting bagi BPKH untuk memberikan penghargaan kepada 30 mitra perbankan syariah yang berperan besar dalam mendukung layanan keuangan jemaah haji. “Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi atas dedikasi mitra perbankan syariah yang membantu BPKH meningkatkan kualitas layanan,” tambah Fadlul.
Fadlul juga menyoroti tantangan besar terkait panjangnya antrean haji di Indonesia yang saat ini mencapai 5,4 juta orang. “Antrean ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi ekosistem perhajian. Dengan waktu tunggu hingga 30 tahun, diperlukan inovasi agar lebih banyak umat Islam dapat melaksanakan rukun Islam kelima,” ujarnya.Menteri Agama Nasaruddin Umar yang turut hadir dalam acara tersebut, menjelaskan bahwa salah satu penyebab panjangnya antrean haji adalah keterbatasan fasilitas di Arab Saudi. “Populasi Muslim dunia terus bertambah, mencapai 2,2 miliar pada 2024. Ini memengaruhi ketersediaan kuota haji,” jelas Nasaruddin.Selain itu, Nasaruddin mengungkapkan wacana untuk meminta tambahan kuota haji ke Arab Saudi, meskipun menekankan pentingnya memastikan kesiapan Indonesia dalam mengelola tambahan kuota tersebut. “Pada musim haji 2024, Indonesia mendapat kuota 221.000 jemaah, plus tambahan 20.000. Kami harus memastikan tidak ada kendala teknis sebelum meminta lebih banyak kuota,” kata Nasaruddin.(JOHANSIRAIT)