JAKARTA -Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), memberikan pandangannya terkait kebijakan ekonomi Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Menurutnya, kebijakan Trump yang menetapkan tarif impor sebesar 10% untuk semua negara, termasuk tarif resiprokal hingga 32% untuk Indonesia, berpotensi menekan daya beli masyarakat Amerika.
"Yang bayar (tarif) itu Amerika sendiri. Tapi kemana uang itu? Untuk bayar utang dan kurangi pajak dalam negeri," ujar JK saat ditemui di kediamannya pada Sabtu (5/4/2025).
JK menyoroti fakta bahwa banyak perusahaan besar asal Amerika, seperti Ford dan Chrysler, telah memindahkan basis produksinya ke luar negeri seperti Kanada, Meksiko, dan China.
Produk seperti mobil dan iPhone kini diproduksi di luar AS, sehingga tarif impor otomatis menaikkan harga jual di pasar domestik.
"Rakyat Amerika nanti mau beli barang sedikit mahal, tapi pajaknya dikurangi. Jadi sebenarnya daya beli Amerika dia desain. Tidak terlalu turun," jelasnya.
Ia memperkirakan harga barang impor akan naik antara 5% hingga 10%, tergantung dari negara asal produk tersebut.