JAKARTA -Harga emas dunia mengalami lonjakan signifikan pada perdagangan Selasa (11/3/2025), menguat 0,92% di level US$2.915,82 per troy ons, setelah terpuruk pada hari sebelumnya.
Lonjakan ini terjadi di tengah melemahnya dolar AS dan ketegangan perang dagang yang semakin memanas.
Meskipun harga emas sempat merosot 0,73% pada Senin (10/3/2025), kenaikan pada hari Selasa berhasil membawa harga emas kembali ke level psikologis US$2.900 per troy ons.
Pada Rabu (12/3/2025), hingga pukul 06.27 WIB, harga emas hanya bergerak tipis, menguat 0,002% menjadi US$2.916,09 per troy ons.
Meskipun demikian, harga emas tetap dipandang sebagai aset yang aman di tengah ketidakpastian ekonomi global, termasuk kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi akibat perang tarif yang dipicu oleh kebijakan Presiden AS Donald Trump.
Analis pasar di MarketPulse by OANDA, Zain Vawda, menjelaskan bahwa harga emas kemungkinan akan tetap didukung oleh ketidakpastian pasar yang berlangsung.
"Permintaan untuk emas sebagai aset safe haven akan terus meningkat, meskipun perkembangan positif dalam negosiasi Rusia-Ukraina dapat mengurangi premi risiko," ujarnya.
Kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap mitra dagang utama, termasuk Kanada, telah menyebabkan volatilitas yang signifikan di pasar global.
Pada Selasa (11/3/2025), Trump mengancam untuk menggandakan tarif baja dan aluminium impor dari Kanada menjadi 50%, meskipun dia kemudian mengatakan kemungkinan tarif tersebut akan diturunkan setelah adanya negosiasi dengan pihak Kanada.
Ancaman tarif ini semakin menambah ketegangan perdagangan global, menyusul langkah Ontario, Kanada, yang memutuskan untuk mengenakan biaya tambahan 25% pada listrik yang dipasok ke AS kecuali Trump mencabut ancaman tarif terhadap ekspor Kanada ke AS.
Selain ketegangan perang dagang, perhatian pasar saat ini tertuju pada data inflasi AS yang akan diumumkan pada hari ini, Rabu (12/3/2025).