SUMEDANG -Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mendanai program perluasan elektrifikasi yang akan menjangkau 6.700 dusun di Indonesia yang masih belum mendapatkan akses listrik. Dalam acara peresmian PLTA Jatigede, Prabowo mengatakan bahwa pemerintah memiliki anggaran yang cukup untuk mendanai proyek tersebut, dengan estimasi anggaran sebesar Rp 48 triliun selama lima tahun ke depan.
“Kalau Rp 48 triliun dibagi lima, itu sekitar Rp 9 triliun per tahun. Rasa-rasanya dalam lima tahun kita bisa menyelesaikan itu,” ujar Prabowo yang yakin anggaran tersebut dapat dipenuhi oleh negara.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam kesempatan yang sama mengungkapkan, masih ada sekitar 6.700 dusun di Indonesia yang belum teraliri listrik. Hal ini setara dengan 1,3 juta rumah tangga yang masih hidup tanpa akses listrik, dan untuk melistriki wilayah tersebut, diperlukan anggaran sebesar Rp 48 triliun dalam lima tahun.
“Pemerintah butuh anggaran Rp 48 triliun selama lima tahun untuk menerangi ribuan dusun yang belum mendapatkan akses listrik,” terang Bahlil.
Presiden Prabowo juga menyebutkan bahwa upaya efisiensi anggaran yang sudah dilakukan oleh pemerintah, yang berhasil menghemat hingga Rp 3,6 triliun, memberi kelonggaran fiskal pada APBN. Ia berharap langkah penghematan ini dapat membantu memenuhi kebutuhan anggaran untuk program elektrifikasi.
(N/014)