Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan bahwa pemerintah akan meninjau kembali rencana pembangunan tanggul laut raksasa di pesisir utara Pulau Jawa. Proyek ini, yang merupakan salah satu inisiatif besar pemerintah untuk mengatasi masalah abrasi dan banjir rob, membutuhkan kajian lebih lanjut, mengingat studi kelayakan terakhir dilakukan pada tahun 2020.
Menurut AHY, tanggul laut raksasa bukan hanya berfokus pada wilayah utara Jakarta, namun juga akan mencakup seluruh pantai utara Jawa. Proyek ini dinilai sebagai proyek berkelanjutan yang harus disesuaikan dengan kondisi terkini. “Feasibility study terakhir yang dilakukan adalah pada tahun 2020.
Tentu sudah hampir lima tahun ini, kita harus cek ulang dan meninjau segala sesuatunya, apakah masih sesuai dengan kondisi hari ini dan juga ekspektasi dari proyek ini,” ujar AHY di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025). Meskipun demikian, AHY menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak ingin menunda eksekusi proyek ini lebih lama.
Mengingat kondisi alam dan iklim yang terus berubah, pemerintah ingin segera mengambil langkah, namun dengan perencanaan yang matang dan hati-hati. “Pak Presiden menekankan, kita tidak ingin menunda-nunda. Kondisi alam dan iklim tidak bisa menunggu, tetapi kita juga harus berhati-hati dan tidak terburu-buru,” tambahnya.
Proyek tanggul laut raksasa ini akan melibatkan para ilmuwan dan ahli untuk melakukan pendalaman lebih lanjut sebelum keputusan final diambil . AHY juga menyatakan bahwa tujuan utama proyek ini bukan hanya soal konstruksi yang baik, tetapi juga agar proyek tersebut dapat berjalan berkelanjutan demi keselamatan dan masa depan masyarakat.
(christie)