JAKARTA — Dalam tradisi keilmuan Islam, menuntut ilmu tidak sekadar menghafal atau memperoleh gelar.
Yang paling mendasar adalah adab, yakni sikap, perilaku, dan tata krama yang menjadi fondasi agar ilmu bermanfaat dan berkah.
Mengutip buku Adab Menuntut Ilmu dan Akhlak Murid Terhadap Guru, adab menuntut ilmu meliputi niat yang lurus, menjaga kebersihan hati, menghormati guru, bersungguh-sungguh, konsisten, dan mengamalkan ilmu yang dipelajari.
Imam Malik pernah menegaskan, "Pelajarilah adab sebelum engkau mempelajari ilmu," menegaskan bahwa adab lebih utama daripada sekadar pengetahuan.
Dalil Al-Qur'an dan hadits menegaskan keutamaan ilmu dan adab.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Mujadilah ayat 11 yang menyebutkan bahwa orang beriman dan berilmu akan diangkat derajatnya.
Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim (HR Ibnu Majah).
Menurut Neny Liftiyarotun dalam Membangun Adab Bersama Al-Qur'an, lima adab utama menuntut ilmu adalah:-Meluruskan niat agar belajar untuk ridha Allah dan manfaat bagi sesama.-Menjaga kebersihan hati dan menjauhi maksiat agar ilmu diterima.-Menghormati guru, mendengar dengan penuh perhatian, dan bersikap santun.-Bersungguh-sungguh dan konsisten, tidak tergesa-gesa dalam belajar.-Mengamalkan ilmu serta berdoa agar diberikan pemahaman dan ilmu yang bermanfaat.
Dengan menjaga adab, ilmu tidak hanya menjadi pengetahuan, tetapi juga cahaya yang membimbing pelajar dalam kehidupan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.*(d/dh)