MEDAN -Wali Kota Medan, Bobby Nasution, mengonfirmasi bahwa pengerjaan proyek revitalisasi Lapangan Merdeka molor dari target semula, yang seharusnya selesai pada akhir Desember 2024. Penyebab keterlambatan utama adalah pengerjaan struktur bawah yang membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan.
Bobby menjelaskan bahwa struktur bawah, yang merupakan pondasi utama dari revitalisasi, harus dikerjakan dengan maksimal dan teliti. Bagian ini akan dijadikan basement parkir kendaraan dan memerlukan proses beton yang memakan waktu lebih lama.
“Seharusnya struktur bawah selesai pada bulan November, namun karena beberapa kendala, pengerjaannya baru selesai pada Desember ini. Struktur ini harus dikerjakan dengan teliti dan rapi untuk memastikan fondasi yang kuat,” ujar Bobby dalam keterangannya pada Minggu (22/12/2024).
Oleh karena itu, Bobby mengumumkan bahwa proyek ini akan diberi tambahan waktu dan dipastikan selesai pada 15 Januari 2025. Dia optimis bahwa bagian atas dari revitalisasi dapat selesai dengan cepat begitu struktur bawah rampung.
“Jika bagian atas sudah bisa dikerjakan, kami akan menambah pekerja untuk mempercepat prosesnya, agar target selesai pada 15 Januari tercapai,” jelas Bobby.
Lokasi proyek menunjukkan bahwa meski hari libur, sejumlah pekerja masih bekerja keras menyelesaikan revitalisasi Lapangan Merdeka. Beberapa bagian telah tampak, termasuk bangunan putih dengan atap melengkung dan panggung yang cukup luas, sementara struktur basement masih dalam tahap perapihan.
Kepala Dinas PKPCKTR, Alex Sinulingga, juga membenarkan bahwa pekerjaan revitalisasi Lapangan Merdeka mengalami keterlambatan, salah satunya disebabkan oleh faktor cuaca yang tidak menentu. “Cuaca yang tidak mendukung menyebabkan beberapa pekerjaan terhambat, tetapi kami tetap optimis proyek ini akan selesai pada 15 Januari,” ujarnya.
Proyek revitalisasi Lapangan Merdeka adalah proyek multiyears yang dimulai pada tahun 2023 dengan anggaran sebesar Rp 480 miliar. Revitalisasi ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi Lapangan Merdeka sebagai cagar budaya, ruang terbuka publik, dan ruang terbuka hijau.
Beberapa fasilitas yang akan ada setelah revitalisasi antara lain basement dengan fasilitas kantor polisi, kantor pengelola kawasan cagar budaya, museum kota Medan, area UMKM, area ritel, serta ruang parkir kendaraan. Selain itu, akan dibangun gedung bioskop yang akan menjadi tempat bagi pelaku seni perfilman Kota Medan untuk menampilkan karya-karya mereka, terutama film pendek dan dokumenter dari komunitas film lokal.
(N/014)