MEDAN– Dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan warga binaan, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan, Kanwil Ditjenpas Sumut, mengadakan kegiatan Pesantren Kilat yang dimulai pada Jumat, 14 Maret 2025.
Kegiatan ini juga bertepatan dengan bulan suci Ramadhan 1446 H dan diharapkan dapat memberikan manfaat spiritual bagi para warga binaan.
Pesantren Kilat yang bertempat di Aula Sahardjo Rutan Kelas I Medan dibuka langsung oleh Kepala Rutan (Karutan) Kelas I Medan, Andi Surya, bersama dengan Pejabat Struktural dan Kepala Seksi Pelayanan Tahanan, Ronny S, Kasubsi BHPT, Richwell, serta staf terkait.
Mengusung tema "Mengenal dan Memahami Asmaul Husna sebagai Kekuatan dan Inspirasi untuk Membangun Spiritual dan Hati yang Suci", Pesantren Kilat kali ini direncanakan akan berlangsung selama tiga hari, hingga Rabu, 19 Maret 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh 104 warga binaan yang merupakan umat Muslim, yang berasal dari berbagai paviliun di Rutan Kelas I Medan.
Richwell, Kepala Subseksi Bimbingan Bantuan Hukum dan Penyuluhan Tahanan, dalam laporannya menyampaikan bahwa Pesantren Kilat merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun, dengan tujuan untuk memberikan pembinaan spiritual kepada warga binaan, khususnya selama bulan Ramadhan.
Karutan Kelas I Medan, Andi Surya, dalam amanatnya mengingatkan kepada seluruh warga binaan untuk memanfaatkan kegiatan ini sebaik-baiknya. Ia juga menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban selama kegiatan berlangsung untuk menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif di Rutan.
"Sesuai dengan motto dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan, 'Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat Untuk Masyarakat', manfaatkanlah semua pembinaan yang ada di sini.
Setelah kalian bebas, tunjukkan bahwa kalian sudah berubah menjadi lebih baik dan dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat," ujar Andi Surya.
Ia juga mengimbau kepada petugas untuk terus melakukan pembinaan dengan pendekatan yang humanis dan mendukung penuh kegiatan Pesantren Kilat ini agar warga binaan bisa memahami makna Ramadhan yang sebenarnya.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan tanda peserta kepada semua warga binaan dan penyampaian materi oleh ustaz yang berkompeten.
Seluruh peserta mengikuti kegiatan ini dengan antusias, dan diharapkan pembinaan spiritual yang mereka terima dapat membekali mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik.