SOLO – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, memastikan bahwa pemerintah daerah akan menyiapkan program pelatihan kerja bagi ribuan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk membantu para karyawan agar dapat memperoleh keterampilan baru dan siap untuk bekerja di industri lain.
"Kami akan mengadakan program vokasi dengan menyiapkan Balai Latihan Kerja (BLK) bagi mereka," ujar Luthfi usai bertemu dengan mantan Presiden Joko Widodo di Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jumat (28/2/2025).
Menurut Luthfi, program pelatihan ini bertujuan agar mantan karyawan Sritex dapat memperoleh keahlian yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini. "Kami ingin memastikan mereka memiliki keterampilan yang sesuai sehingga dapat kembali bekerja di perusahaan lain," katanya.
Sritex Tutup pada 1 Maret 2025, 8.475 Pekerja Terdampak PHK
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Jawa Tengah, Sumarno, mengungkapkan bahwa sebanyak 8.475 pekerja terdampak PHK akibat penutupan Sritex pada 1 Maret 2025.
"Kami berupaya agar hak-hak pekerja dapat diselesaikan sebelum Hari Raya Idulfitri.
Namun, penyelesaian ini bergantung pada proses administrasi karena jumlah pekerja yang terdampak sangat besar," ujar Sumarno.
Untuk mendukung transisi tenaga kerja, Disperinaker juga berkoordinasi dengan berbagai perusahaan di Sukoharjo dan daerah sekitarnya untuk membantu penyaluran tenaga kerja.
"Saat ini terdapat 10.133 lowongan kerja yang tersedia di berbagai perusahaan di Sukoharjo, Selogiri (Wonogiri), dan Jaten (Karanganyar)," tambahnya.
Apresiasi Sritex kepada Karyawan dan Komitmen Penyelesaian Hak
Direktur Utama PT Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto, menyampaikan apresiasi kepada seluruh karyawan atas dedikasi mereka selama lebih dari lima dekade berdirinya perusahaan.
Editor
: Putri Purwita Sari