Jakarta – Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) yang diselenggarakan oleh DPC Peradi Jakarta Barat bekerja sama dengan Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) terus mendapat antusiasme tinggi dari para calon advokat. PKPA Angkatan V kali ini diikuti oleh 218 peserta. Ketua DPC Peradi Jakarta Barat, Suhendra Asido Hutabarat, mengungkapkan bahwa tingginya jumlah peserta mencerminkan kepercayaan yang besar terhadap Peradi sebagai satu-satunya organisasi advokat sah di bawah kepemimpinan Otto Hasibuan, sesuai dengan ketetapan Undang-Undang Advokat.
“Jumlah peserta yang selalu di atas 200, meskipun pasca-libur Nataru dan adanya klaim dari kubu lain, menunjukkan bahwa Peradi tetap menjadi pilihan utama,” ujar Asido dalam pembukaan PKPA Angkatan V yang digelar daring, Sabtu (11/1/2025). Asido menjelaskan bahwa sengketa kepengurusan Peradi berawal dari kericuhan Munas di Makassar. Kepengurusan sah kemudian ditetapkan dalam Munas di Pekanbaru, menghasilkan kepemimpinan Fauzie Yusuf Hasibuan dan Thomas Tampubolon, yang dilanjutkan Otto Hasibuan dan Hermansyah Dulaimi melalui Munas Ciawi, Bogor.
Putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor 3085 K/PDT/2021 mengukuhkan bahwa Peradi di bawah kepemimpinan Otto Hasibuan merupakan satu-satunya organisasi advokat yang sah. “Peradi menjaga kualitas PKPA dengan melibatkan akademisi, advokat senior, dan hakim agung. Konsep ‘single bar’ harus dipertahankan sebagai wadah tunggal advokat,” tegas Asido.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Peradi, Sutrisno, menyatakan bahwa Peradi memiliki delapan kewenangan negara, sesuai dengan UU Nomor 18 Tahun 2003 yang diperkuat oleh putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 66 Tahun 2010. Ketua Panitia PKPA, Desnadya Anjani Putri, melaporkan bahwa peserta kali ini berasal dari berbagai wilayah, termasuk Ambon, Maluku. Dekan Fakultas Hukum UAI, Dr. Yusup Hidayat, bersama Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. Zirmansyah, menegaskan komitmen UAI dalam melahirkan advokat berkualitas dan berintegritas.
(christie)