BANTEN -Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan kembali komitmennya untuk menindak tegas truk-truk yang mengangkut muatan melebihi batas atau yang dikenal dengan istilah Over Dimension Over Load (ODOL). Hal ini disampaikannya dalam rapat koordinasi dengan Menko PMK Muhadjir Effendy dan pihak terkait di Pelabuhan Merak, Banten, pada Minggu (7/4/2024).
Dalam pernyataannya, Menhub Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa meskipun truk-truk tersebut mengangkut sembako, namun jika melebihi muatan yang diizinkan, maka akan ditindak dengan tegas. Dia meminta para sopir dan pemilik kendaraan untuk tidak memaksakan perjalanan jika kendaraannya terlalu berat. “Kita memang ada kata-kata sembako, tapi kalau sembako itu ODOL, kita terpaksa tidak bisa berjalan karena dia melanggar,” tegasnya.
Ketegasan Menhub ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam membangun kedisiplinan di sektor transportasi. Truk-truk ODOL tidak hanya mengganggu kelancaran lalu lintas, tetapi juga berpotensi mengganggu perjalanan para pemudik yang saat ini sedang memanfaatkan momen arus mudik Idul Fitri 1445 Hijriyah.
Menko PMK Muhadjir Effendy juga memberikan informasi bahwa jumlah pemudik via Pelabuhan Merak dan Ciwandan mengalami kenaikan signifikan, mencapai 65 persen. Hal ini menuntut adanya perubahan dalam pengelolaan dan pelayanan di pelabuhan tersebut. Dalam konteks ini, pemerintah berupaya melakukan penyesuaian sistem dan mengoptimalkan pelayanan agar arus mudik berjalan lancar.
Langkah-langkah penindakan tegas terhadap truk ODOL di Pelabuhan Merak juga menjadi apresiasi bagi stakeholder dan pihak terkait yang terlibat dalam upaya menjaga keamanan dan kelancaran arus mudik. Kapolda, ASDP, Gubernur, Kapolres, Pelindo, serta instansi terkait lainnya terus berkoordinasi untuk memastikan pelayanan yang terbaik bagi para pemudik.
Dengan adanya kesadaran dan kedisiplinan dari semua pihak terkait transportasi, diharapkan momen arus mudik dan balik Idul Fitri tahun ini dapat berjalan dengan lancar dan aman bagi seluruh masyarakat.
(K/09)