JAKARTA -Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono angkat bicara terkait tidak adanya susu dalam menu program prioritas Presiden Prabowo Subianto, Makan Bergizi Gratis (MBG), yang diluncurkan pada awal Januari 2025. Menurut Sudaryono, meski Presiden Prabowo berkeinginan agar susu dapat diberikan kepada semua anak penerima program MBG, Indonesia masih bergantung pada impor susu.
“Betul, susu itu kan sebetulnya maunya Pak Presiden semua dikasih susu, cuma kita susu masih impor semua,” kata Sudaryono kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2025).
Lebih lanjut, Sudaryono menjelaskan bahwa pemerintah memutuskan untuk mengganti susu dengan sumber protein lain dalam menu MBG, sambil menunggu datangnya sapi-sapi hidup ke Indonesia untuk mendukung produksi susu dalam negeri.
“Kalau masih impor, kita substitusi dulu dengan sumber protein lain, sembari kita datangkan sapi hidup supaya bisa produksi dalam negeri,” ujarnya.
Sebelumnya, isu mengenai tidak adanya susu dalam menu MBG sempat mendapat perhatian publik, terutama saat peluncuran program di Jakarta pada 6 Januari 2025. Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa pemberian susu dalam menu MBG tidak diwajibkan setiap hari dan disesuaikan dengan kondisi di masing-masing daerah.
“Susu kan tidak diwajibkan setiap hari, jadi itu tergantung daerahnya,” kata Hasan saat dihubungi. Ia menambahkan bahwa pemberian susu setidaknya dilakukan satu kali dalam seminggu, mengingat suplai susu di berbagai daerah di Indonesia belum merata.
Dengan kebijakan ini, program MBG tetap berfokus pada pemberian makanan bergizi dengan sumber protein lain yang dapat menunjang kesehatan masyarakat, terutama anak-anak yang menjadi sasaran utama program tersebut.
(N/014)