JAKARTA -Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mendapati dirinya tengah berada dalam pusaran kritik yang intens setelah Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) milik Kementerian Kominfo diserang oleh serangan ransomware. Insiden ini tidak hanya menimbulkan kebocoran data yang sensitif, tetapi juga mencuatkan pertanyaan tentang keamanan cyber di pemerintahan.
Serangan Ransomware dan Respons
Sejak tanggal 20 Juni lalu, PDNS Kementerian Kominfo menjadi target serangan geng Brain Cipher yang berhasil mengenkripsi data, memblokir akses dari berbagai lembaga negara, kementerian, dan pemerintah daerah. Meskipun tim Brain Cipher memberikan kunci deskripsi pada Rabu (3/7) untuk membuka kuncian di PDNS, dampak dari serangan ini tetap terasa nyata. Menkominfo Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa pihaknya telah berhasil membuka beberapa data spesimen, namun rincian lebih lanjut masih dalam proses investigasi.
Desakan Mundur dan Respons dari Publik
Munculnya desakan agar Budi Arie mundur dari jabatannya sebagai Menkominfo tidak dapat diabaikan. Petisi online yang menyerukan langkah ini semakin menguat di masyarakat, meskipun Ketum Relawan Pro Jokowi, partai yang mendukungnya, tampaknya tetap memberikan dukungan. Langkah kontroversial lainnya adalah penutupan akun Instagram pribadinya, yang sebelumnya aktif dan kini telah diprivate.
Tanggapan Ketua DPR dan Mundurnya Semuel Abrijani Pangerapan
Ketua DPR Puan Maharani turut angkat bicara mengenai kinerja Budi Arie Setiadi. Dia menyampaikan bahwa sebagai seorang menteri yang mendampingi presiden, kinerja Budi Arie harus dievaluasi secara serius. Pernyataan ini terjadi seiring dengan mundurnya Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, yang memilih untuk mundur sebagai bentuk tanggung jawab atas insiden tersebut. Puan Maharani menekankan pentingnya akuntabilitas dan evaluasi diri bagi mereka yang bertanggung jawab dalam menjalankan tugas publik.
Tantangan Keamanan Siber dan Pemulihan Data
Serangan ransomware terhadap PDNS Kementerian Kominfo menjadi pukulan keras dalam upaya pemerintah untuk mengamankan infrastruktur digital negara. Insiden ini tidak hanya menyoroti kerentanan sistem, tetapi juga menunjukkan perlunya perbaikan dalam strategi keamanan cyber nasional. Proses pemulihan data dan evaluasi kerugian yang ditimbulkan masih terus berlanjut, dengan estimasi kerugian mencapai miliaran rupiah.
Penutupan
Dengan intensitas kritik yang meningkat dan desakan publik yang terus menguat, masa depan Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Kominfo kini tergantung pada respons pemerintah terhadap serangan ini. Publik menantikan langkah konkret dan keputusan tegas dalam menangani tantangan keamanan siber yang semakin kompleks di masa depan.
(N/014)