JAKARTA -Dalam momen yang tak terduga, Maya Rumantir berhasil menarik perhatian publik dengan aksinya yang menyanyi di tengah kericuhan Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) pada Jumat (12/7/2024). Kejadian ini terjadi saat sejumlah anggota DPD RI melakukan protes terhadap keputusan yang diambil oleh Ketua DPD RI, La Nyalla Mataliti.
Kericuhan ini dipicu oleh ketidakpuasan beberapa senator yang merasa bahwa proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh La Nyalla tidak sesuai dengan tata tertib yang berlaku. Ketidakpuasan ini memuncak ketika beberapa senator berdiri dan mendekati meja pimpinan sidang, menyampaikan protes secara langsung. Situasi semakin memanas ketika terjadi aksi rebutan palu di tengah sidang.
Di tengah suasana yang penuh ketegangan ini, Maya Rumantir, yang dikenal sebagai penyanyi sekaligus anggota DPD, mengambil inisiatif untuk menenangkan suasana dengan menyanyikan sebuah lagu. Lirik yang dibawakannya menyerukan untuk bertobat dan berbuat baik demi bangsa. “Hai seluruh umat Tuhan bertobatlah. Selamatkan bangsamu Indonesia tercinta. Jadilah suri tauladan sikap dan perilakumu Indonesia bersinar DPD RI berjaya selamanya,” serunya dengan suara merdu.
Aksi Maya ini mendapat berbagai tanggapan dari publik. Banyak yang memuji keberanian dan kreativitasnya dalam menghadapi situasi yang tegang, mengingat cara yang dipilihnya mampu meredakan ketegangan sejenak. Sebagian menyatakan bahwa sikapnya yang positif dapat menjadi teladan bagi para anggota dewan lainnya.
Tindakan Maya Rumantir juga mengingatkan banyak orang akan pentingnya komunikasi dan kerukunan dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan. Dengan cara yang unik ini, dia berharap agar semua anggota DPD dapat kembali berkonsentrasi untuk menjalankan tugas dan fungsi mereka demi kepentingan rakyat.
Dalam konteks ini, Maya Rumantir tidak hanya menunjukkan kemampuannya sebagai seorang seniman, tetapi juga sebagai seorang politisi yang peka terhadap situasi dan kondisi di sekitarnya. Keterlibatannya dalam rapat tersebut menunjukkan bahwa musik dan seni dapat menjadi alat yang efektif untuk menyampaikan pesan moral, terutama di tengah ketegangan politik.
(N/014)