IKN -Plt Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Basuki Hadimuljono mengungkapkan langkah intensif dalam pelaksanaan pembangunan IKN dengan penerapan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) secara terus-menerus. OMC ini dilakukan selama 24 jam untuk mencegah pertumbuhan awan-awan hujan yang dapat mengganggu kelancaran pembangunan infrastruktur di kawasan IKN.
Dalam rapat internal bersama Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Garuda, IKN, pada Senin (29/7/2024), Basuki menyampaikan bahwa upaya OMC melibatkan penggunaan empat pesawat yang diterbangkan dari Balikpapan dan Samarinda. “Sekarang ini terus dengan teknologi modifikasi cuaca 24 jam, 4 pesawat. Di Balikpapan, dua di Samarinda. Jadi masih terus ya,” ujar Basuki.
Basuki menjelaskan bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya untuk mempercepat pembangunan IKN, dan dilaksanakan dengan dukungan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Plt Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, memimpin operasi ini dengan fokus utama pada penyemaian awan-awan hujan yang berpotensi menyebabkan hujan di area pembangunan infrastruktur.
“Penyemaian awan dilakukan pada daerah yang berpotensi menyebabkan hujan di area pembangunan infrastruktur penunjang IKN. Penyemaian awan diprioritaskan pada daerah upwind dengan tujuan awan hujan tidak masuk ke daerah target,” jelas Tri Handoko Seto.
Penerapan OMC ini dilakukan dengan koordinasi yang ketat antara BMKG, Unit Penyelenggara Bandar Udara Aji Pangeran Temenggung Pranoto Samarinda, AirNav Cabang Samarinda, dan Smart Aviation. Tujuannya adalah untuk memastikan kelancaran pembangunan fasilitas IKN yang tidak terganggu oleh cuaca buruk.
“Kan pergerakan dengan BMKG, Pak Seto itu kan. Deputi BMKG, itu makanya (awan-awan hujan) ditahan di Samarinda dan Balikpapan, 24 jam, malam pun mereka terbang. Mendung-mendung ini ada,” tambah Basuki.
Dengan langkah-langkah tersebut, pemerintah berharap proses pembangunan IKN dapat berjalan sesuai jadwal dan target yang telah ditetapkan, serta mengatasi tantangan cuaca yang mungkin menghambat kemajuan proyek.
(N/014)