SIMALUNGUN, – Sebanyak 100 kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari 10 nagori (desa) di Kabupaten Simalungun mengikuti sosialisasi mengenai peningkatan pengetahuan lingkungan hidup di Aula T Johan Garingging Simalungun City Hotel Pamatang Raya, Jumat (5/12/2025).
Kegiatan ini diinisiasi oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Simalungun sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kapasitas dalam menghadapi tantangan lingkungan dan perubahan iklim.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Simalungun, Ny Hj Darmawati Anton Ahmad Saragih, membuka acara ini dengan menegaskan pentingnya peran perempuan dalam pembangunan lingkungan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Program Lingkungan Hidup Kodim 0502/JU: Bersatu dengan Alam untuk Indonesia Hijau Dalam pidatonya, ia menyebut pemberdayaan perempuan sebagai kunci keberhasilan pemberdayaan nagori.
"Jika perempuan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan ruang untuk berperan, nagori akan menjadi lebih mandiri, tangguh, dan adaptif terhadap isu-isu lingkungan dan perubahan iklim," katanya.
Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengintegrasikan Program Kampung Iklim (Proklim), sebuah program nasional yang fokus pada pengelolaan lingkungan, dengan kegiatan PKK.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Simalungun, Daniel Silalahi, dalam laporannya mengatakan bahwa tujuan utama sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang lingkungan, terutama di tingkat nagori dan kelurahan.
"Program ini akan memfasilitasi kader PKK dalam mengimplementasikan langkah-langkah konkret dalam melindungi lingkungan, seperti pengelolaan sampah rumah tangga, pemanfaatan pekarangan, serta penghematan energi," tambah Daniel.
Dalam kesempatan tersebut, para peserta sosialisasi mendapatkan materi dari dua narasumber, yaitu Kepala Balai Penyuluhan dan Pengembangan SDM Wilayah I Sumatera dari Kementerian Kehutanan dan Koordinator Bank Sampah Kecamatan Pematang Sidamanik.
Materi yang disampaikan mencakup pengelolaan sampah rumah tangga, pengelolaan pangan lokal, dan cara-cara sederhana yang bisa dilakukan keluarga untuk berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Ny Darmawati Anton Saragih juga menekankan pentingnya kontribusi setiap anggota masyarakat, khususnya perempuan sebagai pengelola rumah tangga dan penggerak ekonomi keluarga.
"Tantangan perubahan iklim bukan hanya urusan pemerintah, tetapi membutuhkan peran aktif masyarakat. Perempuan adalah agen perubahan yang akan membangun lingkungan yang ramah dan berkelanjutan," ujar Ny Darmawati.