JAWA TIMUR -Sebuah jembatan yang menghubungkan Dusun Sumberkembar dan Dusun Wonokerto, Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, putus pada Sabtu (15/3/2025) sekitar pukul 18.00 WIB akibat terjangan arus air. Jembatan yang dibangun pada tahun 1970 tersebut ambruk setelah mengeluarkan suara retakan sebelum akhirnya bagian tengahnya bolong dan pinggirannya ikut ambrol.
Warga sekitar, Fitri Dwi Anggraini, menceritakan bahwa sebelum jembatan ambruk, terdengar suara retakan dan jembatan tersebut langsung rusak. Cuaca saat kejadian hanya gerimis, tetapi jembatan yang sudah retak dan pondasinya hancur tidak mampu bertahan dengan arus air yang datang.
"Setelah Maghrib, jembatannya berbunyi, lalu bagian tengahnya langsung bolong, dan pinggirnya ikut ambrol," ujar Fitri yang ditemui di lokasi pada Minggu (16/3/2025).
Beruntung, tidak ada korban dalam peristiwa ini. Namun, insiden tersebut menyebabkan akses warga terhambat.
Jembatan yang putus merupakan jalur utama menuju SDN Wonodadi dan SMPN 2 Kutorejo, yang kini memaksa warga untuk menempuh rute alternatif sejauh tiga hingga empat kilometer untuk menuju ke dusun atau mengantar anak-anak ke sekolah.
"Biasanya hanya butuh 5-6 menit, tetapi sekarang harus memutar jauh ke jalan raya sekitar tiga kilometer," ujar Fitri, yang juga menambahkan bahwa warga kini kesulitan karena harus melewati rute yang lebih jauh.
Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra (Gus Barra), bersama perwakilan OPD (Organisasi Perangkat Daerah), telah meninjau lokasi jembatan yang putus dan berkoordinasi untuk segera mencari solusi atas insiden tersebut.
(bs/n14)