SUMBAR -Seekor Harimau Sumatera betina berhasil dievakuasi setelah terperangkap dalam kandang jebak di Jorong Taruyan, Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada Selasa (11/3/2025) malam.
Setelah dievakuasi, harimau tersebut dipindahkan ke Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar pada Rabu (12/3/2025).
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumbar, Antonius Vevri, mengungkapkan bahwa harimau berusia sekitar tiga hingga empat tahun tersebut ditemukan dalam kondisi cacat pada kaki depan kiri, yang diduga akibat terkena jerat.
"Kemungkinan kondisi ini membuatnya kesulitan berburu di habitat aslinya, sehingga masuk ke wilayah permukiman," ujar Antonius.
Saat ini, harimau tersebut sedang menjalani observasi dan rehabilitasi di TMSBK Bukittinggi.
Antonius menambahkan bahwa jika harimau tidak dapat bertahan hidup di alam liar, ada kemungkinan ia akan dijadikan indukan di taman satwa tersebut.
Dokter hewan TMSBK Bukittinggi, Yoli Zulfanedi, menjelaskan bahwa meskipun harimau tersebut mengalami beberapa luka, kondisinya cukup sehat secara keseluruhan.
"Luka gores ditemukan di telapak kaki dan bekas jerat di kaki depan kiri. Selain itu, ada lecet di kaki belakang. Jari kaki yang cacat kemungkinan hanya tersisa satu," ujar Yoli.
Konflik antara harimau dan warga di Kecamatan Matur telah berlangsung selama setahun terakhir. Untuk mengatasi hal ini, BKSDA Sumbar telah memasang kandang jebak di sekitar permukiman.
Pada Selasa malam (11/3/2025), akhirnya harimau tersebut terperangkap di dalam perangkap yang dipasang.
Saat ini, harimau Sumatera betina yang terperangkap di Agam tersebut masih menjalani observasi untuk menentukan apakah dapat dilepasliarkan kembali atau perlu menjalani rehabilitasi jangka panjang.
(bs/n14)